Babak Baru Kasus Luis Rubiales

 Liputanjurutulis.com 

Luis Rubiales 

Seperti diberitakan The Guardian, Mantan kepala sepak bola Spanyol Luis Rubiales akan diadili di Madrid pada hari Senin (3/2/2024) atas ciuman tak senonoh yang dilakukannya pada persepakbola wanita pemenang Piala Dunia Jenni Hermoso, sebuah tindakan yang mengejutkan jutaan pemirsa TV dan memicu reaksi keras terhadap seksisme dalam olahraga.

Rubiales, 47 tahun, dituduh melakukan penyerangan seksual serta pemaksaan setelah tuduhan bahwa ia mencoba memaksa Hermoso, 34 tahun, untuk menyatakan secara terbuka bahwa ciuman itu, yang terjadi saat ia merayakan kemenangan timnya di Piala Dunia 2023 di Australia, adalah atas dasar suka sama suka.

Rubiales, yang akhirnya mengundurkan diri sebagai presiden federasi sepak bola Spanyol (RFEF) setelah awalnya menggambarkan pertemuan itu sebagai "kecupan atas dasar suka sama suka", membantah tuduhan tersebut.

Jaksa penuntut Spanyol menuntut hukuman penjara selama dua setengah tahun, meskipun di Spanyol mereka yang menerima hukuman kurang dari dua tahun biasanya dapat terhindar dari penjara dengan membayar ganti rugi selama mereka tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.

Hermoso, pencetak gol terbanyak sepanjang masa Spanyol yang bermain untuk Tigres di Meksiko, akan bersaksi di pengadilan tinggi Madrid pada hari Senin.

Kemarahan dan protes atas insiden tersebut membayangi kemenangan tim putri sekaligus membangkitkan gerakan #MeToo dalam sepak bola Spanyol dan memicu perdebatan yang lebih luas tentang seksisme dalam masyarakat Spanyol.

Juga diadili atas dugaan peran mereka dalam menekan Hermoso adalah mantan pelatih kepala tim nasional putri Jorge Vilda, mantan direktur olahraga RFEF Albert Luque dan mantan kepala pemasaran federasi Rubén Rivera.

Rubiales dan para terdakwa lainnya akan bersaksi pada atau setelah 12 Februari setelah pengadilan mewawancarai saksi lainnya.

 Pengadilan tinggi Spanyol menyimpulkan tahun lalu bahwa ada cukup bukti untuk persidangan, dengan memutuskan bahwa ciuman itu “tidak atas dasar suka sama suka dan merupakan tindakan sepihak dan tidak terduga”.

Rubiales memegangi selangkangannya saat peluit akhir kemenangan melawan Inggris pada 20 Agustus 2023 saat berdiri di dekat Ratu Spanyol Letizia dan putrinya Infanta Sofía.

Selama penyerahan medali, ia mengangkat Hermoso dari kakinya lalu mencengkeram kepalanya dan tampak menariknya ke arahnya untuk mencium bibirnya di depan stadion yang penuh sesak dan pemirsa TV global. Sebuah video insiden itu dengan cepat menjadi viral.

Reaksi pertama Hermoso, menurut rekaman ruang ganti, adalah memberi tahu rekan satu timnya: "Hei, saya tidak menyukainya."

Dalam pernyataan selanjutnya, ia mengatakan insiden itu membuatnya merasa "rentan dan menjadi korban agresi". Ia menggambarkan ciuman itu sebagai "tindakan impulsif, seksis, tidak pada tempatnya, dan tanpa persetujuan apa pun dari pihak saya".

Di tengah keributan itu, Rubiales menepis kritik atas ciuman itu sebagai "orang-orang bodoh dan tolol", sebelum menyampaikan permintaan maaf yang secara luas dianggap setengah hati. Ia mengatakan ciuman itu "tanpa niat buruk di saat penuh kegembiraan" dan telah menempatkan dirinya sebagai korban kampanye oleh "feminis palsu".

Jaksa akan berargumen bahwa Rubiales memaksa Hermoso setelah menariknya ke samping di bus menuju bandara dan memintanya untuk menyetujui pernyataan yang meremehkan insiden itu, yang ditolaknya.

Vilda kemudian dituduh mendekati saudara laki-laki Hermoso, Rafael, dalam penerbangan kembali ke Madrid dan memperingatkannya bahwa kariernya akan terpuruk kecuali dia setuju untuk merekam video yang mendukung klaim Rubiales bahwa ciuman itu atas dasar suka sama suka.

Rubiales telah meminta putrinya untuk bersaksi, sementara beberapa rekan setim Hermoso juga akan memberikan bukti.

Di tengah protes yang dipicu oleh insiden tersebut, ibu Rubiales, Ángeles Béjar, dirawat di rumah sakit selama beberapa hari setelah mengunci diri di gereja dan melakukan mogok makan untuk mendukung putranya, memprotes penganiayaan yang "tidak manusiawi dan haus darah" terhadapnya.

0 Komentar

(OPINI) Idul Fitri, Momen Merajut Kembali Persaudaraan

  Oleh Alif Alqausar Idul Fitri, yang dikenal juga sebagai Lebaran, bukan sekadar perayaan keagamaan bagi umat Islam di Indonesia, melainkan sebuah fenomena sosial-budaya yang kaya akan makna. Tahun ini, perayaan tersebut jatuh pada tanggal 31 Maret, menandai berakhirnya bulan Ramadan setelah 30 hari berpuasa. Namun, lebih dari sekadar ritual ibadah, Idul Fitri menjadi cerminan nilai-nilai luhur yang mengakar dalam masyarakat Indonesia: persaudaraan, rekonsiliasi, dan kebersamaan. Lebaran berasal dari kata dalam bahasa Jawa " lebar ", yang berarti "akhir" atau "penyelesaian". Lebaran tidak hanya merujuk pada akhir bulan puasa, tetapi juga berarti penutupan untuk memulai babak baru melalui rekonsiliasi dan penguatan persahabatan.  Itulah sebabnya Idul Fitri yang berarti kembali kepada kesucian, ditandai oleh orang-orang dari segala usia yang saling bermaaf-maafan dalam upaya memperoleh kebahagiaan jasmani dan rohani, khususnya di Indonesia Bagi banyak orang...