Perlombaan di Desa Pertampakan: Menciptakan Generasi Muda yang Berilmu dan Berakhlak Mulia

Liputanjurutulis.com 

Suasana saat kegiatan perlombaan di desa Pertambahan, Minggu, 2 Februari 2024.

  • Reporter: ABD Aziz Clana

ACEH SUNGKIL - Desa Pertampakan baru saja mengadakan serangkaian perlombaan dengan tema Menciptakan Generasi Muda yang Berilmu dan Berakhlak Mulia. Kegiatan ini berlangsung meriah dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, terutama para pemuda dan anak-anak.

Perlombaan ini diadakan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Dengan berbagai jenis kompetisi yang mengasah ilmu pengetahuan serta nilai-nilai moral, diharapkan para peserta dapat berkembang menjadi individu yang berwawasan luas dan berperilaku terpuji.


Beragam perlombaan digelar dalam acara ini, antara lain:

1. Lomba Cerdas Cermat – Menguji pengetahuan peserta dalam berbagai bidang, termasuk agama, sejarah, dan ilmu umum.


2. Lomba Pidato dan Dakwah – Memberikan kesempatan bagi pemuda untuk menyampaikan pesan moral dan motivasi kepada masyarakat.


3. Lomba Hafalan Al-Qur'an – Mendorong anak-anak dan remaja untuk lebih dekat dengan Al-Qur'an dan memahami nilai-nilai keislaman.


4. Lomba Adab dan Etika – Mengajarkan cara berperilaku sopan dan berinteraksi dengan sesama secara baik.


5. Lomba Seni dan Budaya – Memperkenalkan budaya lokal yang sarat dengan nilai-nilai moral dan pendidikan.


Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh anak-anak dan remaja, tetapi juga mendapat dukungan dari para orang tua, tokoh masyarakat, serta perangkat desa. Mereka turut serta dalam memberikan pembinaan dan motivasi kepada para peserta.


Kepala Desa Pertampakan, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah langkah nyata dalam menciptakan generasi muda yang tidak hanya berprestasi dalam ilmu pengetahuan tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan agama.

Dengan adanya perlombaan ini, diharapkan akan lahir generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal ilmu dan akhlak yang kuat. Pemerintah desa berencana menjadikan kegiatan ini sebagai acara tahunan agar manfaatnya terus dirasakan oleh masyarakat.

Perlombaan di Desa Pertampakan menjadi bukti bahwa pendidikan dan moral adalah dua hal yang harus berjalan beriringan. Dengan membangun karakter sejak dini, diharapkan pemuda desa mampu menjadi pemimpin yang bijaksana dan membawa kemajuan bagi daerahnya.

0 Komentar

(OPINI) Idul Fitri, Momen Merajut Kembali Persaudaraan

  Oleh Alif Alqausar Idul Fitri, yang dikenal juga sebagai Lebaran, bukan sekadar perayaan keagamaan bagi umat Islam di Indonesia, melainkan sebuah fenomena sosial-budaya yang kaya akan makna. Tahun ini, perayaan tersebut jatuh pada tanggal 31 Maret, menandai berakhirnya bulan Ramadan setelah 30 hari berpuasa. Namun, lebih dari sekadar ritual ibadah, Idul Fitri menjadi cerminan nilai-nilai luhur yang mengakar dalam masyarakat Indonesia: persaudaraan, rekonsiliasi, dan kebersamaan. Lebaran berasal dari kata dalam bahasa Jawa " lebar ", yang berarti "akhir" atau "penyelesaian". Lebaran tidak hanya merujuk pada akhir bulan puasa, tetapi juga berarti penutupan untuk memulai babak baru melalui rekonsiliasi dan penguatan persahabatan.  Itulah sebabnya Idul Fitri yang berarti kembali kepada kesucian, ditandai oleh orang-orang dari segala usia yang saling bermaaf-maafan dalam upaya memperoleh kebahagiaan jasmani dan rohani, khususnya di Indonesia Bagi banyak orang...